Laporan Wawancara Tokoh Agama
Laporan Akhir
CBDC – TFI
Character Building Agama
MELAKUKAN KEGIATAN WAWANCARA
Menyikapi Permasalahan Penistaan Agama Dengan Kerendahan Hati dan Sikap Saling Memaafkan
Identitas Kelompok:
NIM | Nama | Jabatan |
2001588564 | Klara Sulastrina | Ketua |
2001588053 | Jakobus Enga Leyn | Wakil Ketua |
2001591041 | Sa’ifah Nurti | Sekertaris |
2001554241 | Angela Anggraeni | Bendahara |
2001607550 | Yohanes Octavio | Anggota |
2001554310 | Aninda Safitri | Anggota |
2001626713 | Arjuna Liusady | Anggota |
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Character Building Agama adalah salah satu mata kuliah yang bertujuan unuk membentuk karakter dan softskill mahasiswa. Di dalam mata kuliah ini terdapat tugas lapangan yang mengimplementasikan teori di kelas kedalam kehidupan yang konkret. Tugas lapangan ini bertujuan untuk membantu permasalahan sosial yang sering terjadi di Indonesia.
Salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin meningkatnya permasalahan agama yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok yang secara sadar maupun tidak sadar telah yang menodai atau menistkan suatu agama, Hal itulah yang digunakan oleh oknum tertentu untuk memicu terjadinya suatu permasalahan yang serius yang seharusnya tidak perlu terjadi karena kita sudah ditakdirkan hidup berdampingan dengan agama-agama yang sama dan yang berbeda dengan kita.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang harus saling menjaga dan melengkapi satu sama lain.
Sesuai dengan tema yang telah telah kami tentukan, kelompok kami menentukan topik tentang ” Menyikapi Permasalahan Penistaan Agama Dengan Kerendahan Hati dan Sikap Saling Memaafkan” Dalam menjalankan tugas character building Agama ini, kami memilih untuk berfokus untuk mengetahui dan menerapkan topik ini disetiap agama yang kami anut.
Karena kita adalah warga negara Indonesia yang mempunyai agama, suku dan budaya yang berbeda dan selalu ingat dengan nilai-nilai pancasila. kami berharap dengan melalukan wawancara ini kami lebih memahami dan bersikap bijak menghadapi permasalahan-permasalahan seperti ini di tengah lingkungan dan masyarakat kita. Baik yang berkaitan dengan permasalahan penistaan agama dan permasalahan agama lainnya yang masih ada di Indonesia.
- Permasalahan
Dalam lebih 40 tahun terakhir, kasus penodaan agama di Indonesia memiliki “pola yang sama” dan berbagai kasus selalu diawali dengan demonstrasi massa dan penegak hukum menjadikan alasan keresahan masyarakat akibat aksi massa ini, termasuk yang terjadi pada petahanan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menurut pengamat Nahdlatul Ulama, NU.
Ahok ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian Rabu (16/11) terkait dugaan penistaan agama menyangkut ucapannya soal surat Al Maidah 51 pada September lalu di Pulau Seribu.
Rumadi Ahmad, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU), mengatakan berbagai kasus penistaan ini, termasuk HB Yasin dan Arswendo Atmowiloto muncul akibat tekanan massa dan bersifat subjektif. Dan masih banyak lagi permasalahan yang terjadi di Indonesia yang berkaitan dengan penistaan agama. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami memutuskan memilih topik ini untuk menjadi bahan wawancara project luar kelas kami.
- Rencana Kegiatan
Melihat kondisi yang terjadi tersebut, kami berencana untuk melakukan sebuah kegiatan wawancara kepada tokoh-tokoh agama, dengan tujuan agar kami dapat lebih memahami bagaimana permasalahan tersebut bisa sampai terjadi dan kamipun bisa menyikapi permasalahan tersebut dengan sebijak bijaknya sebagai seorang mahasiswa yang memiliki pengaruh besar di masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga negara kesatuan republik Indonesia. Karena menurut pandangan kami sendiri jika permasalahan penistaan agama terus dibiarkan dan tanpa adanya pandangan yang bijak untuk meyikapinya dengan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan maka permasalahan ini bisa terus terulang kembali di negara kita, Oleh sebab itu kami berharap dengan melakukan wawancara kami bisa lebih bersikap bijak untuk menyikapinnya.
- Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dari acara ini adalah sebagai pemenuhan tugas project luar kelas mata kuliah Character Building Agama. Selain itu, kegiatan ini kami lakukan dengan tujuan untuk:
- Untuk mengetahui apa itu penistaan agama lebih mendalam.
- Untuk mengetahui faktor-faktor permasalahan penistaan agama di Indonesia.
- Untuk mengetahui bagaimana mengatasi permasalahan penistaan agama di Indonesia.
- Untuk menerapkan sikap rendah hati dan saling memaafkan atas permasalahan penistaan agama di tengah masyarakat Indonesia.
- Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini akan diselenggarkan pada :
Kegiatan Pertama : Survey
Hari/ Tanggal : Kamis, 12 Oktober 2017
Waktu : 13:00-17:30
Tempat : Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta, Gereja Maria Bunda Karmel dan Wihara Ekayana Arama.
Kegiatan Kedua : Wawancara kepada tokoh agama Islam
Hari/ Tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
Waktu : 13:00 – 18:00
Tempat : Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta, Komplek Sandang B-7 RT 001/011, Kel. Palmerah, Kec.Palmerah Jakarta11480
Kegiatan ketiga : Wawancara kepada tokoh agama Katolik
Hari/ Tanggal : Kamis, 2 November 2017
Waktu : 13:00 – 18:00
Tempat : Gereja Maria Bunda Karmel
Jalan Karmel Raya No. 2, Kebon Jeruk, RT.2/RW.4, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530
Kegiatan Keempat : Wawancara kepada tokoh agama Buddha
Hari/ Tanggal : Minggu, 12 November 2017
Waktu : 13:00 – 18:00
Tempat : Wihara Ekayana Arama
Jalan Mangga II No. 8, Tanjung Duren Barat, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
- Susunan Panitia
Pembimbing : Yuliana Tan Yulie
Ketua Panitia : Klara Sulastrina
Sekretaris : Sa’ifah Nurti
Bendahara : Angela Anggraeni
Anggota : – Jakobus Enga Leyn
- Yohanes Octavio
- Aninda Safitri
- Arjuna Liusady
- Susunan Acara
Hari Pertama (Survey) : Kamis, 12 Oktober 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Jakobus |
2 | 13:30-13:35 | Berangkat menuju tempat untuk di survey ( Gereja,Wihara dan Masjid) | Angela |
3 | 13:35-13:40 | Sampai ditempat survey pertama (Gereja) . | Suster Klara |
4 | 13:40-14:15 | Bertemu kesekretariat untuk menentukan janji kepada pembicara dan berfoto bersama | Suster Klara |
5 | 14:15-14:30 | Sampai ditempat survey kedua (Wihara) . | Aninda Safitri |
6 | 14:30-15:30 | Bertemu kesekretariat untuk menentukan janji kepada pembicara dan berfoto bersama | Arjuna |
7 | 15:30-16:15 | Sampai ditempat survey ketiga (Masjid) . | Yohanes |
8. | 16:15-17:00 | Bertemu kesekretariat untuk menentukan janji kepada pembicara. dan berfoto bersama | Sa’ifah |
9 | 17:00-17:30 | Kembali pulang | Angela |
Hari Kedua : Kamis, 26 Oktober 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Jakobus |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara Yayasan Insan Palma Sejahtera | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Yohanes |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Suster Klara |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Arjuna |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas,merapihkan aula tempat wawancara, pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Sa’ifah |
7 | 16:40-18:00 | Evaluasi dan kelompok bersiap untuk pulang | Aninda Safitri |
Hari Ketiga : Kamis, 2 November 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Sa’ifah |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara di Gereja | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Suster Klara |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Arjuna |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Aninda Safitri |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas,merapihkan aula tempat wawancara, pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Jakobus |
Hari Keempat : Minggu, 12 November 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Arjuna |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara Masjid | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Sa’ifah |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Aninda Safitri |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Jakobus |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas,merapihkan aula tempat wawancara, pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Suster Klara |
7 | 16:40-18:00 | Evaluasi dan kelompok bersiap untuk pulang | Yohanes |
- Anggaran Biaya
1 | Pemasukan | ( | 7 | @ | Rp30.000 | ) | Rp210.000 | ||
(Patungan Anggota Kelompok) | |||||||||
2 | Pengeluaran | ||||||||
1) | Transportasi | ( | 2 | @ | Rp40.000 | ) | Rp80.000 | ||
2) | Jilid | ( | 2 | @ | Rp10.000 | ) | Rp20.000 | ||
3) | Parsel Buah | ( | 2 | @ | Rp50.000 | ) | Rp75.000 | ||
Jumlah Pengualaran | Rp175.000 | ||||||||
Saldo | Rp35.000 |
BAB II
METODE KEGIATAN
- Wawancara Kepada Tokoh Agama
Tentunya adanya tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan wawancara, yaitu:
Agar kami dapat mengetahui dan mempererat tali persaudaraan antar sesama, meningkatkan kepeduliaan terhadap sesama umat manusia. Terutama dalam permasalahan penistaan agama. Semoga melalui kegiatan ini kita dapat mewujudkan tujuan tersebut dan lebih meningkatkan rasa rendah hati dan sikap memaafkan dalam setiap permasalahan yang kami hadapi.
BENTUK KEGIATAN
Jenis Kegiatan Wawancara
Adapun kegiatan wawancara yang akan kita lakukan :
- Melakukan wawanacara kepada tokoh agama katolik.
- Melakukan wawancara kepada tokoh agama muslim.
- Melakukan wawancara kepada tokoh agama Buddha.
Dalam setiap tokoh agama yang kami temui, kami berikan pertanyaan yang sama, kami sangat berharap mendapatkan jawaban yang berbeda-beda dari setiap tokoh agama yang kami temui, kami mendapatkan jawaban yang berbeda-beda, agar kamipun juga dapat mengetahui pendapat atau jawaban yang bervariasi dari setiap tokoh agama yakni Islam, Katolik dan Buddha.
Karena dengan mengetahui pendapat dari tokoh agama kami bisa lebih memahami permasalahan agama tersebut dari sudut pandang setiap agama. Kelompok juga berharap dapat belajar lebih dalam mengenai kerendahan hati dan sikap saling memaafkan sebagai salah satu jalan keluar dan cara menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan unsur SARA. Menurut kelompok kami sebagai generasi muda sangat perlu untuk memperdalam dan menanamkan sikap toleransi, sikap rendah hati dan sikap saling memaafkan.
BAB III
KONSEP
Konsep yang kami digunakan untuk melakukan kegiatan ini adalah:
- Membuat Pertanyaan
Sebelum melakukan wawancara, kelompok kami berkumpul dan mendiskusikan mengenai pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan kami tanyakan kepada tokoh-tokoh agama. Yang mengenai tentang menyikapi permasalahan penistaan agama dengan kerendahan hati dan sikap saling pertanyaan yakni :
- Menurut anda, Apa yang dimaksud dengan penistaan agama ?
- Faktor apa yang membuat seseorang melakukan penistaan agama?
- Menurut Anda, bagaiman kita sebagai orang yang beragama untuk bisa menyikapi permasalahan penistaan agama ?
- Menurut anda, apakah menyelesaikan masalah ini dengan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan adalah cara terbaik ?
- Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
Setelah mempersiapkan dan membuat pertanyaan, langkah selanjutnya kami akan menjelaskan maksud dan tujuan wawancara kami kepada para tokoh-tokoh agama Katolik, Buddha, & Islam. Tujuan kami yakni agar kami lebih mengetahui dan mampu bertindak dengan bijak dalam menghadap permasalahan penistaan agama.
- Wawancara
Langkah selanjutnya kami melakukan survey dan membuat janji dengan para tokoh agama, untuk menentukan jadwal wawancara dengan para tokoh agama.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pertama : Survey
Hari/ Tanggal : Kamis, 12 Oktober 2017
Waktu : 13:00-17:30
Tempat : Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta, Gereja Maria Bunda Karmel dan Wihara Ekayana Arama.
Hari Pertama (Survey) : Kamis, 12 Oktober 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Jakobus |
2 | 13:30-13:35 | Berangkat menuju tempat untuk di survey ( Gereja,Wihara dan Masjid) | Angela |
3 | 13:35-13:40 | Sampai ditempat survey pertama (Gereja) . | Suster Klara |
4 | 13:40-14:15 | Bertemu kesekretariat untuk menentukan janji kepada pembicara dan berfoto bersama | Suster Klara |
5 | 14:15-14:30 | Sampai ditempat survey kedua (Wihara) . | Aninda Safitri |
6 | 14:30-15:30 | Bertemu kesekretariat untuk menentukan janji kepada pembicara dan berfoto bersama | Arjuna |
7 | 15:30-16:15 | Sampai ditempat survey ketiga (Masjid) . | Yohanes |
8. | 16:15-17:00 | Bertemu Ustadzah Sri untuk menentukan janji kepada pembicara. dan berfoto bersama | Sa’ifah |
9 | 17:00-17:30 | Kembali pulang | Angela |
Berikut ini merupakan uraian serangkaian kegiatan pertama yang kami lakukan ketika melaksanakan kegiatan yaitu:
Survey Pertama
Nama Tempat : Gereja Maria Bunda Karmel
Waktu pelaksana : 14:00 – 15:00
Agama Narasumber : Katolik
Kunjungan pertama ke Gereja Maria Bunda Karmel,
Sesampainya kami di Gereja Bunda Karmel kami bertemu dengan pengurus gereja di ruang sekretariat. Kami bertemu dengan pengurus gereja untuk mengatur waktu dan meminta izin untuk kegiatan wawancara kami dengan Romo Wilibaldus Gebo, O’Carm
Gereja Bunda Karmel itu bertempat di Jl Karmel Raya No.2, RT.2/RW.4, Kb Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jadi kami kesana hanya memakan waktu sekitar 10–20 menit saja.
Kami mendapatkan waktu wawancara pada hari Kamis 2 November 2017 dengan Romo Wilibaldus Gebo, O’Carm di Gereja Maria Bunda Karmel.
Survey Kedua
Nama Tempat : Wihara Ekayana Arama
Waktu Pelaksana : 15:00-16:00
Agama Narasumber : Buddha
Kunjungan kedua ke Wihara Ekayana Arama
Sesudah kami melakukan survey di Gereja Maria Bunda Karmel, kami melakukan survey selanjutnya yaitu di Wihara Ekayana Arama. Disana kami bertemu dengan pengurus wihara untuk mengatur jadwal wawancara dengan biksu atau yang biasa disebut dengan bante disana.
Wihara Ekayana Arama bertempat di Jalan Mangga II No. 8, Tanjung Duren Barat, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510, yang hanya sekitar 15-20 menit dari Gereja Maria Bunda Karmel
Kami mendapatkan waktu wawancara pada hari Minggu, 12 November 2017 dengan bante di Wihara Ekayana Arama.
Survey Ketiga
Nama Tempat : Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta
Waktu Pelaksana : 17:00-18:00
Agama Narasumber : Islam
Kunjungan terakhir kami ke Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta
Setelah selesai dari Wihara Ekayana Arama, kami langsung bergegas ke temapt survey berikutnya. Setelah tiba dan beristirahat sejenak sambil menunggu Ibu Sri selesai mengajar mengaji yang kebetulan merupakan guru mengaji salah satu teman kami di Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta. Sekitar pukul 17:00 kami bertemu Ibu Sri dan meminta izin sekaligus untuk menentukan jadwal wawancara dengan beliau.
Tempat yang kami survey berada di Komplek Sandang B-7 RT 001/011, Kel. Palmerah, Kec.Palmerah Jakarta11480 Kami mendapatkan waktu wawancara dengan Ibu Sri pada hari Kamis, 26 Oktober 2017 di temapt ia mengajar yaitu Yayasan Insan Palma Sejahtera Jakarta.
Kegitan Kedua
Hari/tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
Waktu : 13:00-18:00
Tempat : Yayasan Insan Palma Sejahtera
Alamat : Jl. Komplek Sandang B-7 RT.1/RW.11, Palmerah, Kota Jakbar
Kegiatan Kedua : Kamis, 26 Oktober 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Jakobus |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara Yayasan Insan Palma Sejahtera | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Yohanes |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Suster Klara |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Arjuna |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas,merapihkan aula tempat wawancara ,pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Sa’ifah |
7 | 16:40-18:00 | Evaluasi dan kelompok bersiap untuk pulang | Aninda Safitri |
Berikut ini merupakan uraian serangkaian kegiatan kedua yang kami lakukan ketika melaksanakan kegiatan yaitu:
Dalam wawancara pada kali, mewawancarai tokoh agama Islam bernama Ustadzah Sri. Judul wawancara kelompok kami “ Menyikapi Permasalahan Penistaan Agama dengan Kerendahan dan Hati dan Sikap saling Memaafkan’’. Kami menuju ke Yayasan Insan Palma ,setelah jam kuliah selesai. Akhirnya smpai , kami langsung melakukan wawancara. Pertanyaan yang kelompok kami berikan :
1.Menurut anda, Apa yang dimaksud dengan penistaan agama ?
2.Faktor apa yang membuat seseorang melakukan penistaan agama?
3.Menurut Anda, bagaimana kita sebagai orang yang beragama untuk bisa menyikapi permasalahan penistaan agama ?
4.Menurut anda, apakah menyelesaikan masalah ini dengan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan adalah cara terbaik ?
Jawaban dari Ustadzah Sri :
1.Penistaan agama adalah seorang yang hanya mengetahui bukan mempelajari dari agama tersebut. Seorang yang salah menafsirkan ayat-ayat dari agama lain .
2.Ia hanya mengetahui ajaran tersebut tetapi tidak memperdalamkannya. Apa yang ia ketahui itu benar dan tidak dapat menyinggung agama lain dan kurangnya berdialog antar umat beragama.
3.Harus diadakan pertemuan tokoh-tokoh agama yang di Indonesia. Tidak berdebat tetapi berdiskusi dan mengerti ajaran agama lain. Jika ada mendapatkan berita, harus mencari kebenaran berita tersebut.
4.Dengan ada kerendahan hati dan sikap saling memaafkan adalah cara terbaik. Bicara dengan secara kepala dingin.
Pesan untuk anak muda menyikapi kejadian ini dari Ustadzah Sri “ Sebagai anak muda jangan mudah terprovokasi dan menyambil kesimpulan dari berita yang belum tentu kebenarannnya’’.
Kegiatan ketiga : Wawancara kepada tokoh agama Katolik
Hari/ Tanggal : Kamis, 2 November 2017
Waktu : 13:00 – 16:40
Tempat : Gereja Maria Bunda Karmel
Jalan Karmel Raya No. 2, Kebon Jeruk, RT.2/RW.4, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11530
Hari Ketiga : Kamis, 2 November 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Sa’ifah |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara di Gereja Maria Bunda Karmel | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Suster Klara |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Arjuna |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Aninda Safitri |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas,merapihkan aula tempat wawancara,pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Jakobus |
Berikut ini merupakan uraian serangkaian kegiatan ketiga yang kami lakukan ketika melaksanakan kegiatan yaitu:
Kegiatan ketiga kami berlokasi di Pastoran Gereja Maria Bunda Karmel Jl. Karmel Raya no 2 Kebon Jeruk. Dalam wawancara dengan tokoh Agama Katolik yaitu Romo Wilibaldus Gebo, O’Carm selaku pastor rekan Paroki Tomang, Gereja Maria Bunda Karmel. Dalam wawancara tersebut kami mengajukkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan topik 11 CB Agama.
- Menurut Romo apa yang dimaksud dengan penistaan Agama ?
Pendapat Romo : merupakan tindak penghinaan, penghujatan, atau ketidaksopanan terhadap lain agama, adat istiadat, dan keyakinan suatu agama.
2. Faktor apa saja yang membuat seseorang melakukan penistaan agama ?
Pendapat Romo: karena memahami tentang agama lain, tetapi “merasa sok tahu dan juga kurangnya gerakan antarumat beragama untuk saling menasihati dalam kebaikan. Akibatnya, banyak orang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya memikirkan diri sendiri.
3. Sebagai orang beragama bagaiman kita dapat menyikapi permasalahan penistaan agama ?
Pendapat Romo: Cara mencegahnya adalah sesama manusia harus saling memegang teguh adanya Tuhan dan juga harus menghasihi satu sama lain dan yang terpenting adalah kita tidak boleh membeda bedakan agama karna itu adalah penyebab terbesar terjadinya penistaan agama dan cara mengatasinya adalah ubah pola pikir tentang perbedaan agama. Tidak merasa agamanya paling benar dan meningkatkan sikap toleransi.
4. Menurut Romo apakah menyelesaikan permasalahan ini dengan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan adalah cara terbaik ?
Pendapat Romo: Iya karena sikap ini adalah dapat membawa perdamaian dan kerukunan antar umat beragama,
5. Pesan unuk orang muda, jika kedepan terjadi konflik dalam agamanya ?
Pesan Romo: orang muda jangan muda terprovokasi dengan isu-isu, jika terjadi penistaan serhakan kepada pihak yang berwajib
Dan kami mendengar banyak informasi dari pandangan pastor selaku tokoh agama Katolik, tentang penistaan agama, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan orang melakukan penistaan, bagaimana cara menyikapi, dan apakah sikap rendah hati dan memaafkan merupakan salah satu cara untuk menghadapi pelaku penistaan agama, dan apa pesan pastor terhadap orang muda supaya jika ada peristiwa penistaan atau konflik tidak muda terprovokasi. Kegiatan wawancara ini kami liput dalam rekaman video, dan foto yang akan ditanyangkan saat presentasi kelompok Project .
Kegiatan Keempat : Wawancara kepada tokoh agama Buddha
Hari/ Tanggal : Minggu, 12 November 2017
Waktu : 13:00 – 16:40
Tempat : Wihara Ekayana Arama
Jalan Mangga II No. 8, Tanjung Duren Barat, RT.8/RW.8, Duri Kepa, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
Hari Keempat : Minggu 12 November 2017
NO | Waktu | Nama Kegiatan | PIC |
1 | 13:00-13:30 | Briefing bersama kelompok | Sa’ifah |
2 | 13:30-13:40 | Berangkat menuju tempat wawancara Wihara Ekayana Arama | Angela |
3 | 13:40-14:00 | Sampai ditempat dan mulai persiapan untuk kegiatan wawancara | Suster Klara |
4 | 14:00-16:00 | Memulai kegiatan wawancara dengan tokoh agama | Arjuna |
5 | 16:00-16:30 | Menarik kesimpulan hasil wawancara sambil berbincang | Aninda Safitri |
6 | 16:30-16:40 | Berkemas, merapihkan aula wawancara dan pamit kepada pengurus dan foto bersama tokoh agama | Jakobus |
Berikut ini merupakan uraian serangkaian kegiatan keempat yang kami lakukan ketika melaksanakan kegiatan yaitu:
Pada Hari Minggu 12 November 2017 kelompok kami melakukan kegiatan wawancara yang di lakukan di Wihara Ekayana Arama, karena di hari tersebut hujan besar, sayang sekali kelompok kami tidak semua nya bisa hadir, Kelompok kami menunggu di sebuah rumah yang cukup besar seperti aula yang nantinya akan digunakan sebagai tempat kami melakukan wawancara, karena di Wihara sedang ada kebaktian pada hari minggu. Setelah setengah jam menunggu akhirnya Bante (Sebutan untuk tokoh agama Buddha) pun datang dan menyapa kami. Tidak lama Bante mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam aula tersebut. Kami pun memulai dengan memperkenalkan diri, dan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami ke tempat ini untuk melakukan wawancara. Setelah kami memperkenalkan diri kepada Bante kami langsung mengajukan beberapa pertanyaan yang sudah kami siapkan sebelumnya yaitu :
- Menurut anda, Apa yang dimaksud dengan penistaan agama ?
- Faktor apa yang membuat seseorang melakukan penistaan agama?
- Menurut Anda, bagaimana kita sebagai orang yang beragama untuk bisa menyikapi permasalahan penistaan agama ?
- Menurut anda, apakah menyelesaikan masalah ini dengan kerendahan hati dan sikap saling memaafkan adalah cara terbaik ?
Jawaban dari Bante adalah sebagai berikut :
- Seseorang bisa dikatakan melakukan penistaan agama apabila ia dengan sengaja ataupun tidak sengaja menjelekan atau menodai nama baik suatu agama.
- Faktor-faktor nya adalah kaum yang menganggap agamanya paling benar, dan tidak peduli dengan kepercayaan orang lain dan kurangnya pemahaman seseorang tentang suatu agama tetapi sok tahu, dan sok pintar tentang penafsiran tentang ajaran suatu agama.
- Tidak perlu ikut campur, jalan paling adil adalah melewati jalur hukum, sang Buddha mengajarkan agar kita tidak membalas suatu perbuatan yang jahat, karena nantinya tidak akan ada pernah habisnya dan akan terus berulang.
- Ya, itu adalah cara yang paling tepat selain dengan duduk bersama dan berdialog antar umat beragama yang satu, dengan yang lain, kerena dengan sikap rendah hati yang sangat besar dan sikap saling memaafkan yang tulus kita bisa membuat relasi antar umat beragama jauh semakin lebih baik, walaupun sempat terjadi gesekan atau kesalahpahaman hal tersebut bisa langsung diselesaikan.
BAB V
PENUTUP
Demikianlah laporan kegiatan project luar kelas mata kuliah Character Building Agama ini kami buat dengan sebaik-baiknya. Kami bersyukur karena kegiatan project luar kelas ini dapat terlaksana dengan baik sehingga kami pun bisa menjadi anak anak penerus bangsa yang memiliki karakter rendah hati dan sikap saling memaafkan apapun masalah yang kami hadapi baik yang menyangkut masalah penistaan agama dan permasalahan agama lainnya. Atas perhatian dan kerja sama bapak/ibu, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Lampiran Dokumentasi Kegiatan :
Dokumentasi Survey :
Dokumentasi Kegiatan :
This entry was posted on Sunday, December 17th, 2017 at 01:12 and is filed under CB-Agama. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments and pings are currently closed.